Peningkatan Kapasitas Pemuda di Bidang TIK Dalam Menghadapi PersainganGlobal

Relawan TIK Prov. Aceh. (Dahlan Abdullah)



Bertempat di ballroom Aceh 2 hotel Hermes Palace Banda Aceh, Selasa (03/09), Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, bekerjasama dengan Dishubkomintel Aceh dan Relawan TIK Aceh, melaksanakan kegiatan seminar dan bimbingan teknis, “Peningkatan Kapasitas Pemuda di Bidang TIK Dalam Menghadapi Persaingan Global.”

Acara yang berlangsung selama satu hari ini diikuti oleh seluruh komunitas TIK (Teknologi Informasi Komunikasi) dan perwakilan sekolah yang ada di Aceh. Menurut Muhammad Ali Murtaza selaku perwakilan penyelenggara Acara, kegiatan ini menghadirkan beragam komunitas yang selama ini aktif mengembangkan TIK di Aceh.

“Di kegiatan ini kami mengundang 100 peserta yang merupakan perwakilan komunitas-komunitas dan sekolah yang selama ini dikenal aktif dalam mengembangkan dan mengoptimalkan dunia TIK di Aceh, seperti KPLI Aceh, MIT, Aceh Blogger, Sare Education dan Komunitas. IT Security, Komunitas IT Kampus dan sekolah-sekolah yang aktif memamfaatkan teknologi TIK,” ucap Ali yang juga pengurus Relawan TIK Aceh bentukan Kemkominfo ini.

Di acara seminar dan bimbingan teknis ini, pihak Kemkominfo menghadirkan tiga pemateri, yaitu Dr. Yudho Giri Sucahyo, akademisi dari Universitas Indonesia, Stefanie Kurniadi, blogger dan juga pengusaha, serta Michael Sunggiardi yang merupakan praktisi IT kenamaan.

Menurut Michael Sunggiardi, untuk memajukan dunia TIK di Aceh, seluruh elemen komunitas dan pemangku kebijakan di Aceh harus saling bekerja sama, karena yang paling mengetahui perihal kebutuhan yang ada di Aceh adalah orang Aceh sendiri.

Sedangkan Stephani dan Yudho, dalam pemaparan materinya, keduanya menekankan pada aspek pemamfaatan sarana teknologi yang kini ada. “Kini tidak ada lini usaha yang tidak menggunakan fasilitas TIK, sehingga diperkirakan pada tahun 2025 kedepan, prospek dunia TIK paling berkembang, apalagi di tahun 2015 nanti penduduk Indonesia yang terkoneksi dengan internet sudah berjumlah 100 juta,” ucap Stefani yang juga pemilik konsultan IT dixgital.com ini.

Yudho selaku akademisi di bidang TIK dalam pemaparannya menekankan pada pentingnya perencanaan dalam menghadapi perkembangan dunia TIK kedepan. “Dunia TIK kini begitu luas, siapa saja yang tidak mengikuti perkembangannya maka ia akan tertinggal. Dan untuk berkembang di dunia ini, para pemain didunia TIK ini harus fokus, karena tidak ada orang yang sanggup menguasai semuanya, karena cakupan TIK kini begitu luas,” ucap Yudho yang juga ketua Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) ini.

Tidak ada komentar